Connect with us

SAMARINDA

Polresta Samarinda: Bagarakan Sahur Boleh, tapi No Petasan dan Musik Dugem!

Diterbitkan

pada

bagarakan sahur
Ilustrasi: Bagarakan sahur harus dilakukan dengan mengedepankan norma kesopanan. (IST)

Polresta Samarinda tidak melarang aktivitas bagarakan sahur. Namun, harus dengan cara yang sopan. Tak boleh ada petasan maupun konvoi dengan mobil, pakai musik dugem pula!

Budaya bagarakan sahur masih lestari sampai kini di Samarinda. Pelakunya mayoritas kalangan remaja. Normalnya, mereka akan mulai bergerak sejak jam 3 dinihari. Berkeliling kawasan atau komplek tempat mereka tinggal.

Aparat kepolisian dalam hal ini Polresta Samarinda. Tidak melarang aktivitas ini. Asal dilakukan dengan mengedepankan norma kesopanan. Serta tidak bikin gaduh sampai mengganggu ketenangan masyarakat. Baik yang beragama Islam maupun tidak.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadly mengatakan. Bagarakan sahur sebaiknya menggunakan alat-alat tradisional. Kalaupun menggunakan pengeras suara, volumenya harus ramah telinga.

Baca juga:   4 Faktor yang Bikin Banyak ASN Kaltim Melakukan Korupsi Versi ICW

“Yang penting tidak menggunakan kendaraan pick up dan menyalakan sound system yang bukan lagu religi,” ucap Ary, Rabu.

Ucapan Ary tersebut merujuk pada kebiasaan baru anak muda sekarang. Yang kerap membangunkan orang sahur dengan menggunakan mobil bak terbuka, sound system gahar, dan menyetel lagu-lagu dugem.

Pada dasarnya, kata Kapolres, membangunkan sahur memiliki batasan norma. Karena pada zaman dulu, budaya ini dilakukan karena belum ada teknologi canggih.

Misalnya, musala atau masjid yang belum memiliki pengeras suara. Lampu dan listrik juga. Pun belum ada teknologi ponsel maupun jam alarm.

Sehingga bagarakan sahur punya peran penting, agar umat muslim bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik.

Baca juga:   Setelah 4 Bulan, Perbaikan Jalan Ampera Mulai Kelihatan Hilalnya

Saat ini, kondisinya sudah berbeda jauh. Maka bagarakan sahur pun mesti mengalami banyak penyesuaian pula.

“Jangan sampai mukul alat sahur tapi secara sembarang yang mengganggu masyarakat sekitar,” lanjutnya.

Jika ada kelompok anak muda yang ngeyel, Polresta Samarinda tak akan segan untuk menindak. Masyarakat yang merasa terganggu pun bisa mengadu pada kepolisian lewat nomor call center. (mhn/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.