Connect with us

BERITA

Samarinda Lagi Macet Gegara Proyek Drainase, Afif Rayhan: Warga Sabar Dulu Ya, Ini Demi Perbaikan Jangka Panjang

Diterbitkan

pada

Ilustrasi perbaikan drainase di Samarinda. (IST)

Warga Samarinda mengeluhkan kemacetan lalu lintas akibat proyek perbaikan drainase yang terjadi di mana-mana secara serentak. Khususnya di Samarinda Utara. Legislator Kaltim Afif Rayhan meminta warga bersabar sementara.

Jelang akhir tahun, Pemkot Samarinda menggalakkan perbaikan drainase di hampir semua wilayah. Tujuannya untuk menanggulangi masalah banjir yang masih kerap terjadi.

Namun imbas dari proyek tersebut, badan jalan jadi sempit. Pengendara harus bergantian melewati ruas yang tersisa. Kemacetan pun tak terhindarkan. Khususnya di wilayah Samarinda Utara.

Merespons keluhan itu, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun meminta masyarakat bersabar untuk sementara waktu. Karena perbaikan ini sangat penting untuk membenarkan alur drainase yang ia nilai kacau.

Baca juga:   Guntur Sebut Masalah Pupuk Mahal Jadi Penyebab Kenaikan Beras, Harus Diatasi Lebih Dulu

“Bahkan saya pernah saksikan langsung drainase di Simpang Samarinda Utara. Tata kelola kita dulu memang buruk,” ujarnya baru-baru ini.

Perlu Perbaikan Ulang

Kata Afif, dia sudah berkomunikasi dengan Pemkot Samarinda. Dan mendapat penjelasan bahwa pemkot sedang mengatur ulang alur drainase, agar masalah ‘air bingung’ saat hujan turun tidak terus terulang.

“Masyarakat saya harapkan mengerti bahwa kemacetan saat ini merupakan konsekuensi dari pembangunan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang.”

“Kita enggak apa-apa macet dulu, yang penting drainasenya benar, alirannya juga sesuai,” lanjutnya.

Pada pemkot, ia berharap perbaikan kali ini sudah melalui perencanaan yang matang. Sehingga ke depan, drainase tidak perlu dibongkar ulang lagi dan lagi.

Baca juga:   Yovania Prihatin Banyak Anak Muda Kubar dan Mahulu yang Terjerat Narkoba dan Miras

“Masalah drainase di beberapa titik di Samarinda selama ini, sering terjadi karena aliran yang kacau, seperti kasus di Sempaja. Di wilayah itu, aliran air sering terhambat karena sistem yang tidak tertata, bahkan menyerupai “tali yang diikat tak jelas”.”

“Kita ngalah untuk Samarinda lebih baik, enggak apa-apa,” imbuhnya. (adv/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.