SEPUTAR KALTIM
Sekdaprov Kaltim: Tahun 2024, Angka Stunting Harus Turun!

Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni menegaskan bahwa seluruh stakeholder harus bersinergi. Untuk menurunkan angka stunting di Kaltim pada tahun 2024.
Pemprov Kaltim menggelar Talk Show Overview Pelaksanaan program strategi percepatan penurunan stunting di Kaltim. Pada Rabu 14 Desember 2023, bertempat di Hotel Haris Samarinda.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryani Sorayalita, serta perwakilan dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), dan stakeholder terkait lainnya.
Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa talk show overview kali ini merupakan salah satu upaya untuk mengevaluasi pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di Bumi Etam.
“Kita tidak boleh lagi berbicara siapa yang melakukan penanganan stunting. Kita harus sama-sama mendapatkan informasi dan data yang akurat terkait stunting,” ungkapnya.
Pemprov Kaltim berupaya menurunkan angka stunting sesuai dengan target nasional , yakni sebesar 14 persen di tahun 2024 mendatang.
Menurut Sri Wahyuni, perlu kerja keras dan sinergi dari semua pihak untuk mencapai target tersebut.
“Kita harus bisa menurunkan angka stunting di Kaltim. Apabila tidak mampu menurunkan, kita harus bedah dan kupas tuntas letak kesalahan kita,” tegas Sri.
Sri mengingatkan program-program yang dijalankan selama 2023 dalam penanganan stunting kemungkinan memiliki hal yang luput dari perhatian bersama. Sehingga diperlukan keseriusan dalam pembedahan mendalam terkait penanganan stunting ini.
“Tahun 2023 kita memang dari data status gizi indonesia stunting naik. Target 2024 harus menurun,” tegasnya.
Butuh Lebih dari Kerja Keras
Di tempat yang sama, Kepala DKP3A Kaltim Noryani Sorayalita mengatakan, pemerintah berkomitmen menciptakan SDM yang berdaya produktif. Untuk dapat menurunkan angka stunting.
“Kami bekerja maksimal untuk menurunkan angka stunting di Kaltim,” ungkap Soraya.
Hasil survey prevalensi stunting di Kaltim mengalami peningkatan. Pada tahun 2021 angka stunting 22,8%, dan di tahun 2022 menjadi 23,9%.
“Dari 2021 hingga 2022 angka stunting kita meningkat sebesar 1,1 persen,” terangnya.
Soraya menjelaskan talk show kali ini merupakan upaya untuk mencari solusi terkait program yang sudah dilakukan oleh semua OPD untuk menurunkan stunting.
“Kita upayakan agar kegiatan ini bermanfaat dan bisa memberikan kontribusi nyata untuk menurunkan angka stunting di Kaltim,” jelasnya.
Melihat tren angka stunting yang terus meningkat. DKP3A berupaya mencari solusi melalui program penurunan stunting bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait.
“Bersama kita upayakan yang berkaitan dengan hal-hal positif, dalam kontribusi nyata untuk stunting,” pungkasnya. (dmy/fth)

-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Daya Beli Petani Kaltim Menguat, NTP Capai 144,66 di Agustus 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Harum: Setiap Rupiah APBD Wajib Digunakan untuk Rakyat
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kesbangpol Teguhkan Komitmen ASN dalam Menjaga Persatuan di Era Digital
-
SAMARINDA4 hari ago
RRI Samarinda Tegaskan Transformasi Digital, Hadirkan Layanan RRI Digital
-
BALIKPAPAN5 hari ago
Disnakertrans Kaltim Gelar Seminar K3, Perkuat Komitmen Perusahaan terhadap Keselamatan Kerja
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kaltim CorpU Jadi Strategi Pemprov Tingkatkan Kompetensi ASN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
ASN Kaltim Diminta Jadi Benteng Persatuan di Era Digital dan Pembangunan IKN
-
PARIWARA1 hari ago
Lengkapi Perayaan Satu Dekade MAXi, CustoMAXi Yamaha Kembali Hadir dan Buka Seri Perdana di Semarang