SAMARINDA
Pasar Pagi Mulai Dibongkar, DPRD Samarinda Minta Semua Pihak Cooling Down

Cukup lama senyap. Kini Pasar Pagi Samarinda yang akan dibangun ulang mulai dibongkar. Mengingat beberapa polemik yang mewarnai. DPRD Samarinda minta semua pihak Cooling Down.
Proyek pembangunan ulang Pasar Pagi Samarinda oleh pemerintah kota. Sempat diwarnai berbagai polemik. Mulai dari gejolak pertama dari 2800 pedagang. Lalu dari 48 pemilik ruko SHM sebelah Pasar Pagi.
Saat ini polemik Pasar Pagi Samarinda, yang antara Pemkot Samarinda dengan para pemilik ruko Saham. Masih menggantung tanpa penyelesaian. Bahkan kini senyap tanpa kabar. Namun pemkot mengaku tetap berupaya melakukan pendekatan
Meski belum ada penyelesaian, kedua pihak yang semula bersikukuh dengan pendapatnya masing-masing. Kini tampak sudah saling mereda. Dan proyek Pasar Pagi terus berlanjut. Bahkan kini masuk dalam pembongkaran.
Berdasarkan pantauan Kaltim Faktual. Pembongkaran sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Pasar Pagi Samarinda dari sisi Jalan Jenderal Sudirman. Bangunannya sudah mulai diruntuhkan.
Bangunan Pasar Pagi yang utuh, sudah tak lagi terlihat. Teedapat juga excavator yang bekerja meruntuhkan bangunan di sana. Tembok-temboknya mulai rusak. Banyak puing-puing beton dan kayu.
Sementara untuk sisi Jalan Gajah Mada, baru tampak material-material besi dan seng yang sudah tampak dibongkar. Namun aktivitas pembongkaran belum terlihat.
Memasuki tahap pembongkaran. Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda Abdul Khairin meminta agar semua pihak cooling down, alias mereda. Dan kondisi adem ayem saat ini, termasuk cukup baik.
“Saya tadi malam diskusi dengan ketua forum pemilik 48 SHM. Yang bersangkutan menyampaikan Alhamdulillah pembongkaran sudah berjalan, dan 48 SHM tidak diutak-atik,” jelas Abdul Khairin Kamis 29 Februari 2024.
“Sebaiknya begini, cooling down kedua belah pihak jangan ambil langkah untuk meributi,” tambahnya.
Belum Tampak Potensi ke Jalur Pengadilan

Mengingat polemik yang akan sampai ke jalur konsinyasi di pengadilan. Dalam kondisi ini Abdul Khairin menilai kalau potensi itu tidak tampak. Karena belum ada langkah menuju jalur hukum.
“Belum ada pembicaraan yang sampai kepada proses hukum. Tidak ada saling lapor, baru berbicara di media kan,” kata Abdul Khairin di ruangannya.
Terkait pernyataan bahwa hak SHM bisa diambil alih. Abdul Khairin bilang tidak bisa serta merta mengaminkan atau menolak. Perlu duduk bareng dengan ahli hukum yang mengerti Undang-Undang.
“Khususnya bidang agraria untuk menyatakan apakah pernyataan itu memang bisa dijalankan di Pasar Pagi. Perlu ada yang menjadi penengah apakah rekontruksi itu masuk dalam kategori kepentingan negara.”
Abdul Khairin sendiri masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Menunggu langkah yang akan diambil oleh Pemkot Samarinda. Dan menyebut DPRD Kota Samarinda selalu siap menjadi fasilitator atau mediator dalam mencari solusi terbaik.
Terpisah, Wali Kota Samarinda ketika diminta keterangan. Hanya memberi jawaban singkat pada Rabu, 28 Februari 2024.
“Untuk sementara berjalan aja. Kita dahulukan pembangunan Pasar Pagi. Dialog terus berjalan,” kata wali kota. (ens/fth)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Bontang Raih Peringkat Pertama Keterbukaan Informasi Publik se-Kaltim 2025
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Lewat Penguatan Demokrasi, Darlis Dorong Masyarakat Samarinda Lebih Kritis dan Aktif
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Bulbak PKH 2025 Resmi Ditutup, Kaltim Perkuat Sektor Peternakan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim Catat Lompatan Besar dalam Keterbukaan Informasi Publik 2025
-
NUSANTARA5 hari ago
Heboh, Ratusan Pelajar Mataram Meet & Greet dengan Duo Monster Energy Yamaha MotoGP !
-
NUSANTARA4 hari ago
Program MBG Bantu Anak Kuli Bangunan Dapat Pekerjaan: “Sekarang Bisa Bantu Keluarga”
-
PARIWARA2 hari ago
CustoMAXi Yamaha Makassar 2025, XMAX Motorized Jadi Pusat Perhatian
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Sri Wahyuni Soroti Dominasi PPPK dan Tantangan ASN Daerah di Rakernas Korpri 2025