Connect with us

SAMARINDA

Realisasi Proyek RTH CeCure Pasar Segiri Baru 16 Persen, Cuaca Tak Menentu Jadi Kendala

Diterbitkan

pada

Lahan di bantaran SKM dekat Pasar Segiri yang akan dibangun RTH. (IST)

Pascapeletakan batu pertama, pembangunan RTH berketahahan iklim di kawasan Pasar Segiri terus dikerjakan. Meski ada keterlambatan 4 persen, karena cuaca hujan panas di Samarinda yang tak menentu.

Setelah melalui proses panjang, Program Adaptation Fund (AF) yang dieksekusi oleh Tim Centre for Climate and Urban Resilience (CeCUR) Untag Surabaya di Kota Samarinda akhirnya memasuki tahap pembangunan fisik.

AF sendiri merupakan pendanaan Internasional dalam melakukan aksi adaptasi perubahan iklim. Dalam bentuk proyek pembuatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tanpa APBD di kawasan dekat Pasar Segiri.

Pengelolaan RTH di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) ini nantinya, selain oleh Pemerintah Kota Samarinda juga akan melibatkan masyarakat dan generasi muda. Menjadi ruang publik partisipatif.

Pasca-peletakan batu pertama pada Mei lalu, pembangunan fisik kemudian dimulai. Ditargetkan rampung pada September mendatang. Bakal jadi ikon baru bagi Kota Tepian ini.

Baca juga:   Bahas Tips Dunia Kerja, Akun Loker Samarinda Terbaru Gelar Sharing Offline

Progres RTH CeCure

Namun ketika ditinjau pada pekan ini, progresnya yang seharusnya 20 persen, masih berjalan 16 persen. Ada keterlambatan sekitar 4 persen akibat cuaca yang tidak menentu dan seringkali hujan.

Executive Director Center for Climate and Urban Resilience (CeCUR) Retno Hastijanti menyebut ada beberapa catatan tambahan untuk proyeknya yang sedang berjalan. Termasuk kendala yang bisa diatasi.

“Ternyata dari analisa, kita perlu kolam lemak di dekat pasar. Jadi air menuju IPAL harus diendapkan dulu supaya ada penyaring lemak. Sehingga nanti bisa lebih mudah untuk mengelola,” jelasnya belum lama ini.

“Untuk kolam lemak sudah diacc letaknya. Lalu pasti ada administrasi tambahan karena sudah dibatasi dengan lahan, tiba-tiba harus mengerjakan lahan di sana. Jadi ada administrasi tambahan,” tambahnya.

Retno juga menjelaskan beberapa catatan terhadap TPS di dekat pasar. Agar tidak bau. Pemkot Samarinda diminta untuk menanam bambu. Hasilnya akan digunakan untuk mengurangi bau.

Baca juga:   Andi Harun Kecewa Lihat Proyek Normalisasi SKM Segmen Tarmidi Samarinda Berjalan Lambat

Selain itu, pemkot juga diminta untuk memperbaiki drainase di area pasar. Segmental saja, pada beberapa drainase. Itu akan menjadi role model bagi masyarakat setempat untuk menjaga lingkungan.

Lanjut Retno, pihaknya akan mentraining beberapa orang dari masyarakat sebagai wakil untuk dibawa ke lembaga penelitian energi terbarukan. Untuk belajar dan memahami energi terbarukan.

“Ada solar panel, turbin. Nanti kita bawa ke ciheras untuk sama-sama belajar.”

Retno menyebut dalam proses galian juga ditemukan pondasi dari bangunan pasar lama. Sehingga itu menambah PR karena harus dibersihkan terlebih dahulu. Namun pihaknya optimis akan rampung September.

“Bangunannya nggak banyak tapi landscapenya yang banyak. Nanti juga tidak ada menyediakan parkir, tapi pemkot yang sediakan parkir di luar area.”

Baca juga:   Tarik Ulur Konsep Transportasi Umum di Samarinda, Bus Listrik Kembali Masuk Rencana

“Kita berusaha untuk mengejar 180 hari kerja untuk September. Kita harap bisa terkejar,” pungkasnya.

Catatan dari Pemkot

Terpisah Plt Asisten II Sekretariat Pemerintah Kota Samarinda Marnabas juga turut memberi catatan mewakili Wali Kota Samarinda Andi Harun. Seperti memperhatikan segala detail agar seluruh sisi bagus.

“Bahkan nanti kan pemkot kucurkan dana Rp5 miliar untuk area parkir yang ikut menunjang,” jelas Marnabas.

Lalu Marnabas juga minta agar setelah rampung, ada pengelola khusus. Agar tidak jorok dan tak terawat seperti RTH lain yang sudah ada. Selain itu, Marnabas juga ingin agar proyek serupa bisa ditambah.

“Karena ini merupakan ikon baru di Kota Samarinda.”

“Saya minta CeCure bisa mengembangkan lagi tempat ini di beberapa tenpat. Kita support, bukan hanya 100 tapi 1000 persen,” pungkasnya. (ens/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.